Kenangan kita berkaitan erat, ya tersangkut di dadanya.
Kau tidak akan pernah tahu bahwa sebenarnya
Kita terseret dalam lingkaran yang sama
Dan tersesat di jalan yang pernah terlalui
Hanya saja perbedaan yang tampak
Sering kita cemaskan tanpa alasan.
Kenanagn yang pernah menjadi peta
Untuk kita menemukan diri kita,
Mengalami jalan buntu dan berujung pada sebuah pilihan
Meninggalkannya perlahan, atau tertikam dan mati diamdiam.
Sebelah diri kita menginginkan datang dan sebelahnya lagi ingin mengucapkan perpisahan
Selamanya kita hanya akan berputarputar,
Berjalan dengan kompas masing-masing tanpa ada usaha saling mencocokan.
Tidak pernah mencoba berhenti
Kemudian menentukan pilihan yang tepat
Untuk memutuskan akan menunggu yang datang
Ataukah mengucapkan selamat tinggal.
Setiap tetes air mata yang hilang
Akan tetap terhitung, karena tak ada yang mubadzir dalam kebahagiaan.
Hanya saja kita yang terlalu sering mendustai kebahagiaan
Adalah Kesepian yang kita ciptakan dan nikmati sendiri.
Bahagia kita adalah dusta yang kita syukuri
Sepi yang kita nikmati
Sedang kenangan yang kita buat tidak pernah mau ditinggal sendiri.
Tapi hidup ini cair
awan ini bergerak
musim ini berganti
Seluruh dari kesadaran kita berkembang mekar.
Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam,
Begitu juga dengan kenangan.
Kenangan akan terus hidup untuk kita
Sedang kita cukup puas dengan sebuah kesepian,
Menunggu yang datang atau mengucapkan selamat tinggal.
Kita memang tak serumit kenangan yang tak sengaja tercipta perlahan.
PALESTINA BILA 15082012